Powered By Blogger

Selasa, 25 September 2012

Harry Styles's Love Story

My another fanfiction about the boys!!!!! enjoy reading and love a lots for you :)x

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


PROLOG >>  http:// tl.gd/isf1in
tl.gd/isg05i
tl.gd/j16obf
PART 3 >> http:// tl.gd/j1jib1
tl.gd/j1ml6p
PART 5 >> http://tl.gd/j24uvv
PART 6>> http://tl.gd/j25an9
PART 7 >> tl.gd/j3fddk
PART 8 >> tl.gd/j3h8jf
PART 9 >> tl.gd/j4djl1
PART 10 >> http://tl.gd/j4rh4d
PART 11 >> tl.gd/j4rlgs
PART 12 >> tl.gd/j4s1pj
PART 13 >> http://tl.gd/j5iof5
PART 14 >> tl.gd/j61cqh
PART 15 >> tl.gd/j61pb6
PART 16 >> http://tl.gd/j6dmd2
PART 17 >> tl.gd/j6e6am
PART 18 >> http://tl.gd/j6f1k4
PART 19 >> http://tl.gd/j6rckq
PART 20 >> http://tl.gd/j6roco
PART 21 >> tl.gd/j6sagq
PART 22 >>tl.gd/j77gei
PART 23 >> http://tl.gd/j78v6c
PART 24 >> http://tl.gd/j8216c
PART 25 >> http://tl.gd/j83cu1
PART 26 >> tl.gd/j8si2j
PART 27 >> http://tl.gd/jaq87e
PART 28 >> tl.gd/jaqevg
PART 29 >> tl.gd/jar3gi
PART 30 >> http://tl.gd/jcb3n6


Hope you like it guys!!!! wait for next story :)x 

Sabtu, 22 September 2012

Kado Kecil dari Adik Kecil 



September, 23th 1993....... 19 tahun silam. Disebuah kota kecil dipinggiran ibukota Jakarta, Bekasi. Lebih tepatnya, Kabupaten Bekasi. Disebuah Rumah Sakit kecil yang mungkin tak semua orang tau  Rumah Sakit itu jika ia tak tinggal di derah tersebut. Disana lahir seorang gadis kecil pelengkap keluarga kecil.

Seorang anak yang diberi nama Sindy Pariamanda telah lahir kedunia yang indah ini. Dengan berat 2, 8 kg, sekitar pukul 16:00-17:00 waktu setempat, bayi mungil itu lahir dengan selamat dan sehat kedunia. Membuat orang-orang disekitarnya menangis, bukan sedih tapi bahagia.

Detik berganti Menit, Menit berganti Jam, Jam berganti Hari, Hari berganti Bulan dan Bulan berganti TAHUN. Tepat hari ini tanggal 23 SEPTEMBER 2012. Gadis kecil itu berulang tahun ke-19! Dia sudah dewasa tak lagi gadis kecil tapi gadis remaja.

Tak ada lagi tangis manjanya, bujuk rayunya, dan rengekan darinya. Mengapa ? Karena ia sudah dewasa! Ya 19 tahun bukanlah angka sembarangan. Angka tersebut menunjukan bahwa kau, kakaku harus lebih dewasa dari angka sebelumnya, 18.

Aku, adik kecilmu yang suka mengganggumu, suka bertengkar denganmu bahkan terkadang membuatmu sedih tak tahu apa yang dapat membahagiakanmu di hari ulang tahunmu. Tulisanku memang buruk, sangat buruk mungkin. Tapi aku berusaha membuat tulisan ini menjadi bermakna untukmu.

“Selamat ulang tahun kakaku!”itu mungkin kata yang sangat biasa diucapkan seorang adik kepada kakaknya yang sedang berulang tahun. Tapi, kau tahu ? dibalik makna itu tersimpan berjuta harapan. Tak mungkin aku keluarkan semuanya dalam tulisanku, tanganku bisa kram karena itu.

Berjuta harapan ? Banyak kan ? Ya sangat banyak. Salah satu dari berjuta harapan itu adalah Aku ingin kau tumbuh menjadi gadis ceria, gadis yang bisa membahagiakan orang-orang disekitarmu khususnya keluargamu, ayah dan bundamu.....

Mungkin dihari ulang tahunmu kali ini kau sudah tak memerlukan kue tart berhiaskan lilin dengan angka 19 bukan ? Kuharap kau tak memikirkan hal itu. Karena yang lebih penting kau fikirkan adalah.... Kau sudah bertambah dewasa dan tanggung jawabmu juga semakin bertambah.

Kau tau kapan aku membuat ini ? Jumat, 21 September 2012 pukul 21:48 dikamar kostku diiringi lagu Live While Were Young dari One Direction, tepat ketika aku selesai makan rendang bawaan mama dari rumah. Tepat ketika aku MERAJUK mu untuk mebelikanku minum dan menuangkan aku air mineral.

Hey kakaku! Aku tahu kamu ingin merayakan ulang tahunmu bersama mama-ayah-kasandi dan adik bukan ? Aku juga berharao seperti itu tapi kuharap kau bisa memaklumi semuanya. Ya karena kau sudah dewasa, 19 tahun. Sudah tau mana yang baik atau tidak dan yang mana yang tepay untukmu atau tidak.


Aku bukan orang yang puitis dan dapat melakukanmu dengan baik. Kau tahu perangaiku kan ? Ya aku yakin kau tahu 100% bagaimana sifat adikmu ini. Tapi, aku selalu menjaga agar aku tak menyakitimu. Mama pernah berpesan aku harus menghargaimu sebgai kakaku, jadi aku akan berusaha melakukan dengan baik, tapi maaf semua butuh proses kuharap kau mampu menungguku hingga menjadi adik kecil dambaanmu.

Ah aku berlinang air mata! Percaya tidak ? Sudah tak usah difikirkan. Aku hanya sedikit teringat dimana kita suka bertengkar tetapi berdamai walau tak ada ucapan damai satu sama lain. Aku ingat jika kita suka bermain bersama dulu. Aku ingat kita suka bertengkar tentang pakaian, mainan, bahkan kasih sayang mama sama ayah. Aku tahu kamu sesekali berfikir jika ayah dan mama lebih menyayangiku disbanding kamu ? Jangan pernah berfikir seperti itu! Semua orang disekitarmu sayang kamu, termaksud aku.

Aku sudah banyak bicara malam ini. Aku hanya ingin mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN SINDY PARIAMANDA YANG KE-SEMBILAN BELAS!!! Tak ada boneka sapi atau barang berharga hanya tulisan ini yang bisa kubuat. Semoga semua cita-citamu tercapa kakaku sayang :)

Love a lots,

Septi Oktaviantry

Selasa, 18 September 2012

#OneDirectionLoveStory - “Boyfriend, Bestfriend or Girlfriend” ----Part 40----




*Shale pov*

-------------------5 TAHUN KEMUDIAN----------------------

Gue adalah viviantt shalerinne seorang penulis muda mancanegara yang telah membuat 3 judul buku. Dlam 5 tahun gue sudah membuat 3 judul, 2 diantaranya telah dibuat versi English-nya, dan akan dibuat versi Spanish, Arabic, Korean, dan mandarin.

Buku-buku itu adalah buku yang gue tulis berdasarkan pengalaman pribadi gue. Buakn sekedar seperti seperti diary. Tetapi dibuku itu mengajarkan kita bagaimana menjalankan kehidupan yang berebda setiap tempatnya.

Saat gue lagi asik nulis buku keempat gue. Gue denger sepupu gue yang berumur 17 tahun nyanyi ga jelas dikamarnya. Karena ngerasa keganggu gue nyamperin sepupu gue kekamarnya. Ternyta dia lagi streaming sebuah awards luar negeri.

“Eh ngapain sih lo berisik!”ucap gue jitak kepala sepupu gue.

“Ini One Direction!!!! The biggest boy band in this world!!!”ucap sepupu gue semngat.

“Ha boy band ? joget sambil nyanyi ?”ucap gue males sambil ngeliatin layar laptop sepupu gue.

“Kampseupay!!!! Kaga mereka tuh beda. Sumpah ganteng banget mereka!!”ucap sepupu gue ga berpaling dari layar laptop.

“Wait!!! Itu yang rambutnya item ada jambulnya siapa ?”Tanya gue nginget sesuatu.

“Zayn!! Ganteng kan ? Suami gue tuh haha”ucap sepupu gue sambil ketawa.

“Zayn jawaad Malik maksud lo ?”Tanya gue semakin penasaran.

Gue teringat sesuatu. Zayn ? Gue kayak pernah kenal orang itu. Dia bener-bener ga asing bagi gue. Gue pun kembali kekamar dan membuka sebuah kotak yang gue taruh didalam lemari gue. Gue buka isinya yang ternyata barang-barang gue remaja dulu.

Gue nemuin sebuah foto, gue, seorang cowok dan seorang cewek. Gue inget cewek itu sahabat gue Ale. Dan cowok itu ? OMG!!! Zayn dia Zayn One Direction! Dia sepupu Ale dan.......... mantan pacar gue ? Gue ga percaya Zayn udah terkenal ini sekarang.

Gue jadi ingetsesuatu. Gue janjian sama Zayn 5 tahun lalu buat ketemuan di Tower Bridge kalo kita udah sama-sama dewasa. Gue itung harinya dan ternyata itu 3 hari lagi! Gue panic sepanik-paniknya. Gue balik kekamar sepupu gue.

“Eh besok gue mau ke London. Ikut ?”ucap gueto the point.

“Ngapain ?”Tanya sepupu gue ga percaya gitu.

“Ketemu One Direction!”ucap gue semangat.

“Ngimpi lo ? Mereka artis besar ga mungkin lo ketemu mereka!”ucap sepupu gue ngeledek.

“Oke fine! Gue jalan sendiri. Yakin ga mau ikut ? Engga nyesel ?”Tanya gue ke sepupu gue.

“Hm...ikut deh! Kebetulan gue udah libur besok!”ucap sepupu gue semangat.

Gue pun menyiapkan segala seuatunya. Dari ticket sampai peralatan gue buat disana. Tiba-tiba gue hopeless seketika. Apakah Zayn akan inegt tentang ha ini ? Apakah dia bakal datang ke tower Bridge 3 hari lagi ? Semua akan terjawab 3 hari lagi.





*Zayn pov*

Selesai manggung seperti bias ague langsung kekamar. Gue ambil sebuah kalender yang selalu nemenin gue. Ini udah kalender keliam gue yang selalu ada disamping gue. Guena kalender ini adalah agar gue tetep mengingat janji gue terhadap seorang cewek yang sampai sekarang masih gue sayang.

Tanggal dikalender menunjukan gue 3 hari lagi harus ke Tower Bridge dan nunggu apakah cewek itu masih inget janji kita 5 tahun lalu ? Gue berharap dia masih inget gue. Karena selama 5 tahun gue masih inget dia dan akan selalu inget dia.

“Zayn! Hadiah buat lo”ucap Harry ngelempar sebuah kotak kearah gue.

Ya setiap hari atau setidaknya setelah perform gue, liam, Harry, Niall dan Louis selalu mendapat hadiah dari fans. Gue dan keempat teman gue tergabung dalam suatu boy band beranama One Direction.

Tiga tahun yang lalu ada seorang produer yang menawari Nialll rekaman. Tapi Niall enggan rekaman sendiri dan ngajak gue dan harry buat ikutan. Tapi karena Harry tau Liam juga punya suara yang bagus, Harry menyuruh Niall mengajak Liam.

Tapi produser itu tidak mau dengan formasi 4 orang yang genap. Akhirnya dengan ide Greg masuklah Louis. Kita pun terbentuk 3 tahun lalu. Ini adalah album kedua kita. Kita harus promo kberbagai tempat dan mendatangi berebagai tempat juga.

Gue ngecheck jadwal tiga hari lagi dan gue bersyukur karena tepat dihari itu jadwal One Diretion kosong! Ya 3 hari dari hari yang gue tunggu tersebut kita full kosong buat mempersiakan Tour Asia kita. Gue pun semakin ga sabar nunggu 3 hari lagi.

*Shale pov*

Gue pun baerangkat ke London denga hati deg-degan. Gue bakal kembali kemasa-masa diaman gue dulu pernah ngabisin liburan di London! Awal perjalanan sepupu gue ga hentinya nyeritain tenatang One Direction.

Sepupu gue cerita sampe hal detail yang ia tau. Akhirnya sepupu gue ketiduran karena kecapean cerita. Gue pun kembali teringat dengan 5 tahun lalu. Persahabatan, Percintaan, Pertengakaran, Keharuan dan Kegembiraan. Gue rindu masa-masa itu.

Gue inget gimana gue dan Zayn pertama kali ketemu. Gue dan Zayn yang akhirnya jadian. Gue dan Ale yang berantem karena Niall. Gue, Zayn yang berantem dengan Niall karena suatu maslah. Gue tersenyum kecil mengingat semua hal luar biasa itu.

---3 HARI KEMUDIAN---

Gue udah siap-siap buat ke Tower Bridge. Kbetulan gue nyewa hotel yang Cuma 5 menit dari Tower Bridge. Gue dateng mepet dari waktu yang dijanjikan 5 tahun lalu. Gue jalan kearah tempat yang gue inget.

Gue nemuin tempat itu. Dengan sigap gue liat sekeliling dan gue ga liat ada Zayn. Gue ga berharap banyak karena sekarang Zayn adalah seorang musisi terkenal mancanegara. Mana mungkin Zayn punya waktu untuk hal kecil ini.

Gue pun jongkok tepat ditempat gue dan Zayn ngubur kotak 5 tahun lalu. Gue ambil ranting pohon dan mencoba menggali. Tapi gue aneh, tanah itu udah kayak ada yang ngegali, tapi siapa. Tapi gue terus ngegali dan hasilnya nihil! Gue ga nemu kotak itu.

Tiba-tiba gue denger seseorang dari balik pohon mengendap[-endap mendekati gue dan ikut jongkok disebelah gue. Gue bingung dengan orang otu. Dia hoodie dan kacamata yang bikin gue takut. Tiba-tiba orang itu tersenyum sambil mengeluarkan kotak yang gue cari.

“You looking for this ?”ucap orang itu.

“ZAYN ?”ucap gue berbisik.

Zayn menaruh telunjuk dibibir dia biar gue diem. Gue tau maksud Zayn. Ya semua orang emang kayaknya udah hampir mengenali penyamarn Zayn. Dengan sigap Zayn bangun dan gandeng gue. Genggaman tangan yang sangat hangat seperti dulu.

“Ke hotel aku aja”ucap gue berbisik sambil menunjuk sebuah gedung.

Zayn berlari kecil  ke gedung yang gue maksud dan masih gandeng tangan gue. Kita pun naik lift menuju lantai kamar gue dan masuk kekamar. Sepupu gue seperti biasa nyetel CD album One Direction kenceng bangeeet! Zayn tersenyum ketika mendengar ada yang nyetel CD dia dikamar gue.

“My cousin hehe”ucap gue terkekeh.

Gue masuk kekamar sepupu gue dan bilang dia buat ngecilin volume nya karena sekarang ada tamu. Gue ga bilang kalo yang datenga dalah Zayn One Direction. Kalo gue bilang bisa-bisa sepupu histeris, pingsan dan malah ngerepotin.

Gue balik keruang tamu. Zayn udah buka kacamata dia. Engga banyak yang berubah dari Zayn. Cuma dia tambah rapih dan semakin memepesona. Tapi gue sadari sepupu gue ngikutin gue ke ruang tamu buat tau siapa tamu yang gue maksud.

“Oh MY GOD!!! Zayn Malik oh GOD i can’t breathe!!”ucap sepupu gue teriak paa liat Zayn duduk disofa.

Gue langsung nutup mulut sepupu gue itu dan nyuruh dia masuk kamar. Tapi dia ga mau dan tetep mau ada disitu. Gue dorong sepupu gue yang akhinrnya dia masuk kamar juga. Yes! Haha. Gue pun balik lagi keruang tamu.

“Is She directioners ?”Tanya Zayn nahan tawa.

“What do you think ?”ucap gue ngeledek.

“I Think yes!”jawab Zayn semangat.

Malam itu gue dan Zayn cerita panjang lebar. Gue ngasih selamat ke Zayn atas karir dia dan One Diretion yang sangat sedang melejit. Zayn juga ngasih selamat ke gue karena buku gue yang best seller di London! Oh GOD!! Zayn baca buku gue ? Gue malu >.<

Udah hampir jam 11 malem gue dan Zayn masih asik ngobrol. Zayn buka kotak yang tadi dan ngasih kalung itu ke guee. Dengan senang hati gue nerima kalung itu. Gue tiba-tiba berfikir, gue ga mau Zayn mengira gue balik ke dia gara-gara gue udah terkenal, gue mau dia ngrira itu.

“Zayn......Aku balik kekamu buakn karena kamu udah terkenal. Tapi karena janji aku 5 tahun yang lau”ucap gue mengang liontin kalung.

“Aku tau kamu ga akan kayak gitu!”ucap Zayn sambil senyum

“Aku baru tau tentang kamu dan One Direction 3 hari lalu itu juga gara-gara sepupu aku”ucap gue malu.

“Makanya nonton tivi jangan depan laptop mulu ngetik haha”ucap Zayn terbahak.

Syukurlah Zayn masih seperti dulu. Dia masih selalu berprasangka baik sama gue. Malem ini tak ada ucapan bahwa kita kembali melanjutkan hubungan yang terhenti dulu. Kita masih sama-sama kangen dan pengen ngelepas kangen.

Hampir jam 12 Zayn pun pamit buat balik ke Basecamp One Direction. Dia ngajak gue buat ketemu The Boys besok di Basecamp mereka. Gue pun seneng banget,. Zayn juga bilang kalo gue boleh bawa sepupu gue. Gue yakin sepupu gue pasti bakal seneng.

Zayn pun pulang dan sebelum keluar pintu tanpa gue kira Zayn cium kening gue. Gue kaget tapi gue ga memeperlihatkan itu. Zayn bilang besok dia bakal jemput gue jam 5 sore. Besok gue bakal ketemu semua teman lalam gue. Gue bener-bener ga sabar.

*Zayn pov*

Kemarin gue ketemu Shale. Gue seneng dia ga lupa akan janji kita berdua. Shale semakin cantik dan dewasa. Dia masih ceria kayak dulu tapi ga serame dulu mungkin karena dia udah dewasa dan menjaga image dia sebagai pnulis terkenal.

Gue mau jemput Shale buat ketemuan sama The Boys, Ale, Clasta, Eleanor dan Audrey. Mereka semua udah lagi nyiapin party kecil-kecilan buat Shale. Gue jemput Shale dan sepupunya yang keliatan excited banget.

Sampe lagi di base camp One Direction sekitar jam 7 malam. Semua melepas kangen dengan Shale termaksud Ale. Ale lama banget pelukan sama Shale, ya dia bener-bener kangen sama sahabatnya itu. Gue juga kangen sama Shale >.<

“Are you dating again guys ?”ucap Niall nepuk bahu gue. Gue liat kearah Shale yang tersipu nmalu.

“Of course YES! Sesuai dengan perjanjian 5 tahun lalu”ucap gue santai.

“Zayn!!!!”Shale mukul-mukul bahu gue. Gue ngehindar dan langsung oeluk gue.

“Eh lo cerita dong maksud ini semua!”ucap sepupu Shale kearah Shale yang lagi gue peluk. Shale Cuma senyum aja.

“Niall!!! Finally you are dating with Audrey ?”ucap Sahle yang melihat kemesraan Niall dan Audrey. Niall dan Audrey hanya tersenyum malu.

Semua pun berpesta menyambut teman lama, sahabat lama sekaligus pacar lama gue. Gue ga mau kehilangan Shale lagi. Biarlah kita LDR asalkan gue bisa terus jagain Shale dan bilang keseluruh dunia bahwa Viviantt Shalerinne adalah pacar gue.

Kita berpesta sampai larut male,. Sepupu Shale yang tergila dengan One Direction mengabadikan semua moment itu. Semua tampak gembira dengan pesat kecil-kecilan ini. Termaksud gue dan Shale yang juga menikmati malam ini.

“Hai!”ucao gue makein jaket ke Shale yang duduk sendiri dibalkon rumah.

“Hai!”ucap Shale tersenyum.

“Ngapain ?”Tanya gue rangkul bahu Shale.

“Just thinking about something!”ucap Shale senderan dibahu gue.

“What ?”Tanya gue penasaran.

“Aku takut fans kamu nyangka kalo aku Cuma manfaatin ketenaran kamu aja”ucap Shale pelan.

“Itu ga akan terjadi selama kamu sama aku. Lagipula kamu juga udah terkenal kan ? Buku kamu best seller di London! Siapa juga yang ga kenal kamu ?”ucap gue. Gue denger Shale tertawa kkecil.

“Shale....”ucap gue pelan.

“Yes ?”ucap Shale pelan juga.

“Don’t leave me alone again!”ucap gue nyenderin kepala gue ke kepala Shale.

“Never!”ucap Shale pasti.

“Are you sure ?”ucap gue memastikan. Shale ngangguk.

Gue pun ngelepasin rangkulan gue dari Shale yang bikin Shale kembali duduk dekat. Gue puter badan Shale jadi berahadapn dengan gue. Gue tatap mata Shale lekat-lekat.Masih indah seperti yang dulu. Masih bersinar seperi yang dulu.

Gue raih dagu Shale dan mendekati muka gue kemuka Shale. Shale meutup matanya. Hidung kita sudah bertemu, dan bibir kita hanya berjarak 2 cm. Gue deketin muka gue dan Shale dan akhirnya bibir gue dan dia beretemu. I kissed her softly but gently.

Shale ngelingkarain tangannya dileher gue. Gue udah ga pegang dagu Shale tapi pegang pinggang Shale. Ciuman kita semakin passionately. Gue gigit bibir bawah Shale yang bikin dia buka mulutnya and we’re battle tongue.

Gue semakin menarik tubuh Shale mendekati tubuh gue. Gue dan Shale sama-sama terbawa suasana kangen selama hampir 5 tahun tak bertemu. Nafas kita sudah semakin cepat. Tapi kita sama-sma atak mau melepaskan bibir kita. Kita masih sama-sama melumat bibir lainnya.

Stelah 15 menit berciuman kita melepaskan bibir kita dan tersenyum bersama. Gue nempelin kening gue ke kening Shale. Kita masih ngatur ritme nafas kita yang berpacu cepat. Kita sama-sama mengontrol nafas kita yang berburu cepat.

“Thanks Zayn”ucap Shale lembut.

“For what ?”ucap gue bingung.

“Untuk bikin hari aku berwarna lagi!”ucap Shale pelan.

Gue tersenyum dan kembali melumat bibir Shale yang manis. Ciuman ini seperti 5 tahun lalu ketika kita berdua baru jadian. Ciuman yang softly but penuh passion. Gue melumat bibir Shale dengan gently. Shale dan gue sama-sama menikmati moment itu.

Dibawah pancaran sinar bintang dan bulan. Gue kemablai menemukan orang yang selama ini gue tunggu. Engga penting seberapa lama gue nunggu dia yang penting adalah dia kembali kepelukan gue saat ini dan ga akan perhi lagi.

Kita berhenti berciuman. Gue dan Shale menatap langit malam yang cerah. Penuh bintang dan ada sinar bulan yang terang. Shale senderan dibahu gue dan gue ngerakul bahu Shale. Gue nyanyiin lagu buat Shale biar Shale semakin nyaman dipelukan gue.

*Shale pov*

Sekarang gue tau maksud cinta tak harus memliki. Ya cinta memang tak harus memiliki. Walau kita cinta terhadap orang itu kalo kita bukan jodohnya, Tuhan tak akan mempersatukan kita. Seperti Ale yang mencintai Niall dahulu sekarang sangat bahagia dengan Liam. Niall yang mencintai gue sekarang sangat sayang dengan Audrey. Clasta yang dulu mencintai Liam sekarang sangat mesra dengan Harry dan merelakan Liam bahagis bersama sahabatnya, Ale.

Gue juga ngerti apa itu jodoh ditanga Tuhan. Selama papun waktu dan sejauh apapun jarak kita pasti akan dipertemukan dengan jodoh kita sama Tuhan. Kita hatus percaya Tuhan punya jalan sendiri buat mempertemuka kita sama jodoh kita. Entah dengan jalan yang berliku ataupun jalan yang lurus tanpa halangan sama sekali.

Sekarang gue udah sangat bahagia dengan Zayn. Zayn janji bakal ada selalu diamanpun gue butuhin dan selalu jagain gue dimanapun. Gue juga janji sama diri gue sendiri bahwa gue ga akan ninggalin Zayn dan engga akan nyakitin hati Zayn lagi.

Terimakasih Tuhan atas pengalaman berharga ini- Viviantt Shalerinne


---TAMAT--

#OneDirectionLoveStory - “Boyfriend, Bestfriend or Girlfriend” ----Part 39----



*Niall pov*

Gue kaget liat sms Zayn. Zayn dan Shale putus ? Kenapa ? Apa gara-gara gue ? Semua salah gue! Ga seharusnya gue bikin hubungan dua orang yang saling sayang jadi ancur kayak gini. Gue pun memtuskan buat pergi kerumah Ale buat minta penjelasan Zayn.
                         
Gue dateng kesana dan Ale bilang Zayn belum pulang. Ale awalnya juga tidak tahu Zayn pergi kemana tapi setelah Ale nerima sms dari Zayn dia tau bahwa Zayn baru aja ketemu Shale. Gue dan Ale pun nunggu Zayn.

Gue denger kalo Ale nerima telfon dari Clasta yang nanya tentang sms yang mungkin dikirim juga ke Clasta dan Liam. Setengah jam kemudian Zayn datang. Dengan muka kusut dan tanpa semangat Zayn membanting tubuhnya ke sofa. Ale member Zayn segelas susu coklat.

“Where is Shale ?”ucap Ale sambil ngasih gelas susu panas ke Zayn.

“She is in Calder’s ?”jawab Zayn singkat.

“Jadi selama ini Shale dirumah keluarga Calder ?”Tanya gue kaget. Zayn ngangguk.

“Kenapa lo ga ajak dia pulang ?”ucap Ale kecewa.

“Dia ga mau! Gue udah bujuk dia tapi dia tetep ga mau!”ucap Zayn sedikit berteriak.

Gue dan Ale memutuskan buat ga nanya Zayn macem-macem. Gue pun memutuskan pulang. Gue belum nanya apapun ke Zayn tapi liat kondisi Zayn kayak gitu gue jadi ga tega.

Pagi hari. Hari ini adalah hari kepulangan Shale ke Indonesia. Ale dan Zayn berencana buat jemput Shale dirumah keluarga Calder dan ngater dia ke bandara. Gue ga ikut jemput dia kerumah keluarga Calder karena gue mau jemput Audrey.

Semalem sebelum tidur gue cerita ke Audrey by phone masalah Zayn. Audrey pun jadi mau ikut buat ngater Shale pulang ke Indonesia. Gue pun jemput Audrey kerumahnya dan langsung pergi kebandara. Hampir aja gue dan Audrey terlambat! Maklum gue baru baru pertama kali kerumah Audrey danj sempet nyasar dikit-_-

“Shale!!!!”teriak gue kearah Shale yang udah mau pergi.

Gue berlari kecil sambil narik Audrey yang juga lari dibelakang gue. Untunglah Shale denger teriakan gue dan nunggu gue sebelum dia berangkat.

“Shale!!”ucap gue terengah-engah.

“Niall! Akhirnya dateng juga! Gue kira masih marah!”ucap Shale mukul bahu gue.

“Udah engga kok! Ohya iya guys! Kenalin ini Audrey, dia temen baru gue”ucap gue memperkenalkan Audrey ke Shale, Zayn, Ale, Liam, Clasta, Eleanor dan Louis yang ternyata juga nganter Shale.

“Temen baru apa pacar baru ?”ucap Harry ngeledek gue.

“Temen kok”ucap Audrey malu.

“Temen kok masih pegangan tangan gitu ?”ucap Ale ngeledek juga.

Gue ga sadar masih gandengan tangan sama Audrey-_- Gue sama Audrey langsung ngelepasin tangan kita yang nikin semua orang terbahak. Muka gue dan Audrey pun bersemu merah gara-gara diledekin abis-abisan.

“Shale! Lo ga usah balik ke Indonesia! Gue udah ga apa-apa sama hubungan lo sama Zayn kok”ucap gue berusaha nahan Shale stay di London.

“Hhaha emang lo kira gue pulang gara-gara lo ? Ih GR!!”ucap Shale.

“Ya kan siapa tau!”ucap gue malu.

“Niall! Hubungan gue sama Shale bakal baik-baik aja kok. Tuhan udah nulis takdir dan jodoh kita. Jadi kalo gue sama Shale jodoh kita nakal disatuin lagi kok”ucap Zayn bijaksana.

“Bah itu kamu tahu!”ucap Shale ke Zayn yang bikin Zayn nyegir kuda.

Udah waktunya Shale buat masuk dan naik pesawat. Kita ngelepas kepergian Shale denga kesedihan yang tak terlalu kita tunjukkan. Shale berpamitan ke semua, termaksud Eleanor dan Louis dan langsung masuk buat check in.



*Shale pov*

Akhirnya waktunya tiba! Gue harus ninggalin keluarga baru gue di London dan kembali ke kekelurga lama gue di Indonesia. Gue sedih hatus ninggalin semuanya. Gue sedih kalo inget semua kenangan dari manis hingga pahit yang gue alami disini.

Gue emang Cuma 1bulan di London tapi pengalaman dan kenangan gue nyaka banget. Termaksud kenangan mempunyai orang yang bener-bener sayang dan care sama gue. Punya sahabta yang pengertian dan baik sama gue.

Gue bakal inget semua hal yang gue alamin disini. Walau itu pengalaman buruk tetep gue inget buat pelajaran gue dilain waktu. Gue pun pamitan sama semua orang yang nganter gue. Beberapa orang berkaca-kaca ngelepas gue.

Gue pun jalan dan ninggalin semuanya. Gue berjanji akan kesini 5 tahun lagi dan ketemu semuanya. Mungkin semua udah berubah 5 tahun kedepan. Tapi gue harap Zayn ga akan pernah berubah :’’’’


-------------------5 TAHUN KEMUDIAN----------------------



Apakah yang terjadi 5 tahun kemudian ? Apakah Zayn dan Shale akan bersatu lagi ? Tunggu di LAST PART!!!! PART 40